Sekedar Kau Pahami

ku yakin kau pahami,,,tidak semua jejak harus jadi kenangan,,,

dan ku yakin jejak itu akan berputar pada masanya,,,

semua terkondisikan oleh waktu,,,

dan aku sangat bahagia dengan semua yang ada saat ini…

abadi dan bahagialah engaku dengan duniamu,,,:)

apapun yang terjadi dinding itu semakin tertutup rapat oleh kebahagian mu…

Catatan Harian Dokter

Gambar

Catatan harian dokter (bangga beli obat mahal)
oleh Mardiana Lyank Mustawa pada 27 April 2009 pukul 12:42 ·

Malam jumat yg lalu…perawat jaga datang terburu-buru memanggil, katanya ada bapak ini mau diperiksa… Saya segera menemui bapak itu yg ternyata msh duduk di atas mobil dinasnya yg ber-AC… Beliau kemudian turun dan masuk ruang periksa saat melihatku… Setelah diperiksa tanda vitalnya (nih pasien tdk mau kalau bukan dokter yg periksa tekanan darahnya)…si bapak langsung bercerita “dok, sa dari jakarta ini…sakitka di sana, terus dikasika obat, harganya to dok weh 900 rb…wkt pulang singgahka berobat lg di mks dikasika obat harganya dok hampir 500 rb…banyaknya ini obatku dok, mahal2 lg”. Saya melirik obat yg beliau bawa, memang obat2 yg mahal, obatnya yg dari jakarta sj baru 2 bj yg habis… Sungguh ironis, di saat rakyat Indonesia sdg dijerat kemiskinan, msh ada segelintir bapak2 pejabat terhormat yg kurang peka thd keadaan… Sebenarnya si bapak tdk perlu obat semahal itu cuma krn ISPA… Siapa sebenarnya yg salah… Apakah dokternya yg terikat kerja sama dgn perusahaan obat…atau si bapak yg merasa bangga bs beli obat semahal itu walaupun tdk dia minum…

Kasih Ibu

Gambar

Kasih Ibu
oleh Mardiana Lyank Mustawa pada 19 Mei 2009 pukul 0:54 ·

Malam minggu hbs training ESQ, dalam perjalanan pulang aku terus merenungi apa yg kurasakan hari ini… Aku menjadi sadar betapa besar cinta dan kasih sayang orang tuaku selama ini. Lamunanku terhenti krn sopir taksi yg kutumpangi memberitahukan kalau aku sdh tiba di tempat tujuan… Malam ini rasanya perutku lapar sekali jadi aku memintanya untuk mengantarku ke sebuah restoran fast food… Setelah mengambil makanan yg kupesan, aku duduk di sudut ruangan… Sambil mengunyah makananku aku terus merenung… Tiba2 lamunanku kembali terhenti oleh suara di sampingku… Ternyata sepasang suami istri dgn anak mereka yg kira2 usianya 5 tahun, penampilan mereka sederhana… Tapi aku heran melihat pesanan mereka, cuma 2 potong ayam, 4 nasi dgn 1 botol air mineral sedangkan mereka bertiga… Mungkin si ibu lg berpantang makan malam krn dia cuma menyuapi anaknya sambil sesekali melihat ke arah suaminya yg sedang makan dengan lahap sambil tersenyum… Betapa bahagianya mereka… Kemudian sang suami dan anak selesai makan… Ternyata dugaanku salah, si ibu tdk makan krn dia menunggu suami dan anaknya selesai makan barulah dia makan, walaupun yg tersisa cuma nasi sekepal, tulang2 ayam yg msh ada sisa dagingnya sedikit dan seperempat btl air mineral… Tapi si ibu tetap tersenyum ke arah suami dan anaknya yg sedang bermain di restoran itu yg memang menyediakan t4 bermain u/ anak2… Ya ALLAH, apa yg dijelaskan oleh trainer tadi siang kini kau perlihatkan nyata di depanku… Betapa besar pengorbanan sang ibu, beliau rela menahan laparnya demi u/ mempersilahkan sang suami dan anak tercinta makan duluan… Bisa saja beliau memesan lg makanan tp mungkin beliau berpikir apa yg akan dimakan besok dan seterusnya kalau uangnya habis u/ beli ayam goreng lg u/ dirinya… Aku ingin mendekati sang ibu dan ingin memeluknya tp kaki ini tak kuasa bergerak, terbayang wajah ibuku yg baru aku sadari pengorbanannya selama ini… Ya ALLAH, berikanlah yang terbaik untuk ibuku…

Pengorbanan

Pengorbanan
oleh Mardiana Lyank Mustawa pada 24 Mei 2009 pukul 0:46 ·

Ya Allah…malam ini aku menyaksikan pengorbanan seorang ibu agar anaknya bisa lahir ke dunia…walaupun ini sudah berkali-kali kusaksikan…tapi malam ini benar2 membuatku sadar pengorbanan ibuku untuk melahirkanku ke dunia…si ibu berjuang di antara sisa2 tenaganya…dan ketika si bayi lahir yg memang cukup besar…si ibu menatap lemah ke arahku sambil mengucap terima kasih…aku merasa ada yg tdk beres…ternyata si ibu pingsan krn kelelahan sementara darah terus mengalir keluar…untung aku didampingi bidan & perawat yg cekatan sehingga kami bisa mengatasi keadaannya… Betapa besar pengorbananmu ibu…istilah antara hidup & mati hanya kuanggap ungkapan biasa slm ini… Maafkan aku ibu…Ya Allah, bahagiakanlah kedua orang tuaku, slm ini aku sering melukai hati mereka… Ampuni hamba-Mu ini… I LOVE YOU MOM & DAD…I MISS YOU…

…terima kasih…

Gambar
oleh Mardiana Lyank Mustawa pada 19 Maret 2011 pukul 3:16 ·

…190311…02.45…
Tiba di tanah kelahiranku…di rumah masa kecilku…disambut udara dingiiin yang berkabut…pantaslah kalau disebut Cakke…terlintas kenangan masa kecil…berlarian ke sekolah di tengah udara dingin pagi hari…bermain ke sungai, kebun dan gunung…rasanya ingin mengulang semua kenangan indah itu…
Rasa lelah selama perjalanan lenyap saat menginjakkan kaki di rumah masa kecilku…disambut wajah papaku yang mulai menua dengan rambut sudah memutih…senyum kerinduan menyambut anak dan cucunya…terima kasih untuk mama dan papa yang sudah menjadi perantara kehadiranku di dunia ini…seumur hidupku mengabdi takkan mampu membalas semua pengorbanan kalian untukku…Ya Allah…berikanlah kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan kepada mereka berdua di dunia dan akhirat…
Yang paling membahagiakan…bisa melihat Khanza Syaza yang baru hadir di keluarga kami…keponakanku yang cantik yang sangat kurindukan…selamat untuk adekku yang sudah dikaruniai anak perempuan yang cantik…sayang tante Sita belum bisa pulang melihat Caca…
Terlintas wajah-wajah orang-orang yang telah menjadi sumber inspirasi dan semangatku mencari yang terbaik dalam hidupku…walaupun kalian sudah dipanggil oleh-Nya…namun pesan dan nasehat yang pernah aku dapatkan akan selalu tersimpan rapi dalam ingatan…walaupun belum sempat mengucapkan terima kasih…akan kuselipkan doa dan Fatihah untuk kalian dalam setiap sujudku pada-Nya…
Tiada tempat terbaik selain di tengah kehangatan rumah sendiri…
Terima kasih Ya Allah…Alhamdulillaahirobbilalamin…
Bersiap untuk tidur…melepas penat selama dalam perjalanan…